Depdiknas Siapkan Beasiswa 20 Ribu Lulusan SLTA
Rabu, 02 Desember 2009 pukul 16:37:00
JAKARTA--Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) menyiapkan program beasiswa pendidikan ke perguruan tinggi bagi lulusan Sekolah Lanjutan Atas (SLTA), tahun akademik 2010-2011, untuk mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu, kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh.
Menteri Pendidikan Nasional dalam rapat kerja dengan Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Jakarta, Rabu (2/12), mengatakan, program beasiswa itu merupakan program seratus hari kerja Depdiknas.
Dirinya menyatakan, beasiswa ini ditujukan untuk menjangkau masyarakat kurang mampu agar mereka bisa memasuki jenjang pendidikan tinggi.
Dengan beasiswa itu, kata dia, diharapkan mereka dapat meningkatkan kapasitas pengetahuan sekaligus memperoleh lapangan kerja dan atau menciptakan lapangan kerja.
"Beasiswa sebesar Rp10 juta per tahun bukan hanya untuk biaya kuliah, namun juga biaya hidup selama menjalani pendidikan sampai selesai," kata dia.
Dia mengatakan, program beasiswa Depdiknas bukan hanya di jenjang pendidikan tinggi, namun juga di SD, SMP dan SMA. Menurut dia, pada jenjang SD akan diberikan beasiswa kepada 1,8 juta siswa dengan anggaran Rp677,26 miliar.
Beasiswa jenjang SMP untuk 751.193 siswa dengan anggaran Rp431,16 miliar. Sedangkan beasiswa untuk 248.124 siswa SMA dengan anggaran Rp193,54 milyar dan sebanyak 3055.535 siswa SMK dianggarkan sebanyak Rp251,48 milyar. ant/itz
Depdiknas Susun Kurikulum Teknologi Nuklir
JAKARTA--Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Departemen Pendidikan Nasional akan memasukkan materi iptek nuklir dalam kurikulum pendidikan Indonesia. Kerjasama dimaksudkan untuk menghilangkan persepsi negatif masyarakat terhadap penggunaan teknologi nuklir.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BATAN, Heru Santosa menyatakan, peningkatan pengetahuan masyarakat mutlak diperlukan untuk mendukung tingkat penerimaan masyarakat terhadap iptek nuklir dan pemanfaatannya, khususnya terhadap penggunaan energi nuklir untuk pembangkit listrik. "Hingga saat ini masyarakat masih trauma terhadap sejarah penggunaan nuklir untuk senjata dan kecelakaan PLTN Chernobyl," ungkapnya, Selasa (2/12).
Persepsi negatif tersebut, menurut Heru, berujung pada rendahnya tingkat penerimaan masyarakat. "Dalam pikiran mereka, tenaga nuklir dibayangkan hanya akan mengancam kelestarian lingkungan," ujarnya. Heru menyatakan, pandangan semacam itu harus diperbaiki karena sangat kontras dengan perkembangan teknologi dan keselamatan nuklir yang sudah sangat maju dan sudah lebih aman.
Oleh karena itu menurutnya, pendidikan formal memiliki potensi yang sangat dan strategis dalam menanamkan pengetahuan yang tepat mengenai iptek nuklir, baik pemanfaatan maupun keselamatannya. "Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan kurikulum pengajaran yang dapat mendukung pengetahuan dan pemahaman terhadap iptek nuklir," katanya.
Kurikulum tersebut harus disusun secara terstruktur dan disesuaikan dengan perkembangan iptek nuklir terkini. Kurikulum pun harus dibuat berdasarkan bahan referensi yang cukup dan dilengkapi dengan contoh-contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari. "Sehingga baik guru maupun siswa dapat memahami secara utuh tentang pentingnya iptek nuklir," ujarnya.
Menurut Heru, BATAN dan Pusat Pembukuan dan Kurikulum, Balitbangda Depdiknas telah membentuk tim penyusun kurikulum. Anggotanya terdiri dari para pakar nuklir dan pakar kurikulum untuk mengembangkan materi iptek nuklir dalam kurikulum pelajaran fisika, kimia, dan biologi. "Kami juga akan mengembangkan buku pintar iptek nuklir untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar," ungkap Heru.
Sebelum disampaikan ke Balitbangda Pendidikan Depdiknas, hasil penyusunan materi kurikulum dan buku pintar ini akan diseminarkan di hadapan para stakeholder pendidikan. "Mereka meliputi para praktisi pendidikan, pakar kurikulum, penerbit, penulis buku panduan sekolah, dan pakar nuklir," katanya. Pertemuan tersebut diharapkan dapat memberikan masukan bagi penyempurnaan penyusunan kurikulum tersebut. Baik dari segi isi maupun kesesuaiannya dengan tingkat pemahaman siswa SMA. c09/taq
Info
Belajar membuat website »
Zaman sekarang kita dituntut untuk lebih banyak belajar, tuntutan zaman membuat kita harus mampu bersaing, salah satunya adalah Membuat Blog, blog adalah hal yang sanagat baik untuk kita gunakan.Bagi anda yang sulit membuat blogspot silakan kunjungi blogs ini : wwww.bangwahid.blogspot.com.Insya Allah saya dapat membantu anda.
Zaman sekarang kita dituntut untuk lebih banyak belajar, tuntutan zaman membuat kita harus mampu bersaing, salah satunya adalah Membuat Blog, blog adalah hal yang sanagat baik untuk kita gunakan.Bagi anda yang sulit membuat blogspot silakan kunjungi blogs ini : wwww.bangwahid.blogspot.com.Insya Allah saya dapat membantu anda.
Wednesday, December 2, 2009
Depdiknas Siapkan Beasiswa 20 Ribu Lulusan SLTA
Posted by Wahidin Sang Perantau at 1:04 AM
Labels: Pendidikan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment